STIKES BHM Madiun-Indonesia Gandeng MSU-Malaysia
Rabu,
04 April 2018
~ Oleh Administrator ~ Dilihat 3561 Kali
Dalam rangka mengembangkan tridharma perguruan tinggi, STIKES BHM Madiun menandatangani MoU dengan MSU-Malaysia. Dengan penandatangan nota kesepahaman tersebut maka kedua belah pihak dapat meningkatkan peran dan fungsi perguruan tinggi dalam peningkatan dosen, pertukaran mahasiswa dan kesempatan studi lanjut serta publikasi bagi dosen dalam jurnal. Hal lain berkaitan MoU adalah seminar, pertukaran informasi akademik dan pelaksanaan kunjungan antar perguruan tinggi di kedua negara (Indonesia-Malaysia). Acara yang berlangsung di MSU-Malaysia dihadiri langsung oleh Presiden MSU Prof. Tan Dato’ Wira Dr. Mohd Shukri Ab Yajid dan Ketua STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun-Indonesia Zaenal Abidin, SKM., M.Kes (Epid.) yang di fasilitasi oleh Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia (APDFI).
Dalam serangkaian acara tersebut, kami awali dengan kunjungan kampus MSU-Malaysia meliputi Perpustakaan, Gedung Perkuliahan dan sarana ibadah dengan di dampingi oleh kelompok mahasiswa Indoesia di MSU. STIKES BHM berupaya untuk terus mengembangkan sayap dengan menggandeng PTN/PTS baik dalam negeri maupun luar negeri guna meningkatkan peran sertanya dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas, bermutu dan berdaya saing. Derajat kesejajaran STIKES BHM Madiun dengan perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri melalui berbagai aktifitas sumber dayanya dalam memanfaatkan MoU dan dilanjutkan dengan MoA. Ini merupakan MoU Internasional kedua setelah sebelumnya dengan Khon Kaen University Thailand. Semoga dengan MoU yang diselenggarakan semakin meningkatkan kualitas pendidikan di STIKES BHM Madiun.
Pada kesempatan tersebut, juga dilanjutkan dengan seminar bersama internasional tentang “Halal Fundamental (HALF) Training” yang diselengarakan oleh International Center for Halal Studies (ICHLAS), MSU. Dalam seminar tersebut dijelaskan bagamana sertifikasi halal pada semua produk barang/jasa diberikan, sehubungan kualitas/mutu barang/jasa tersebut. Pengembangan jaringan akan terus dilakukan guna peningkatan kualitas mutu perguruan tinggi, sehingga dapat meningkatkan mutu lulusan yang berdaya saing, termasuk dalam penempatan tenaga kerja kesehatan dalam menyongsong MEA.